c Ide ini saya dapatkan dari hasil nongkrong sesama kicaumania di kios
burung, jadi ceritanya memang ada beberapa kicaumania yang heran kenapa ketika
membeli burung sewaktu dipantau sebelum dibayar burung sangat bagus dan gacor
tapi ketika sudah dibeli/dibayar dan dibawa pulang, kemudian secara
perlahan-lahan performa burung justru turun dan terus turun hingga akhirnya hanya
sering diam di sangkar atau mbagong saja.
|
Chemistry |
Cerita di atas salah satu contoh pengalaman yang buruk terkait chemistry
antara burung dengan pemiliknya, namun ada juga cerita yang bagus kicaumania
lainnya terkait dengan Chemistry. Seorang kicaumania membeli burung Sirtu
dengan harga biasa-biasa saja di penjual ombyokan, namun ketika dibawa pulang
justru burung sangat baik performanya dan bunyi terus.
Ada kicaumania yang berpendapat jika burung itu titen dalam bahasa jawanya
atau memperhatikan/mengingat-ingat jika dalam bahasa Indonesia. Jadi memang
sebisa mungkin ketika kita baru saja membeli momongan baru, berikan sinyal
positif kepada burung momongan baru kita. Jika dari awal chemistry yang positif
gagal terbentuk bisa menjadikan burung tidak nyaman dan cenderung gelisah atau
agresif ketika kita rawat.
Perlakuan seperti apakah yang tepat untuk burung yang baru saja kita beli
supaya burung merasa nyaman dan cocok dengan kita. Beberapa tips yang saya
dapatkan dari beberapa rekan kicaumania, supaya burung baru merasa nyaman
dengan kita sbb :
- Perlakuan dengan halus dan tenang bisa kita lakukan, semisal ketika akan
menurunkan/menaikkan sangkar di gantangan rumah.
- Jika dirasa burung terlihat gelisah dengan lingkungan barunya, bisa kita
lakukan pengerodongan selama beberapa hari dan membuka kerodong secara
bertahap.
- Beri semprotan-semprotan air secara halus dan rutin ketika kita memandikan
burung.
- Ketika mengganti pakan dan minuman burung lakukan dengan halus supaya
burung tidak panik/ketakutan, hal tersebut dapat didahului dengan memberinya EF
terlebih dahulu supaya burung merasa senang.
- Lakukan pendekatan rutin namun halus, semisal dengan memanggil namanya
diselingi nyeppleki menggunakan tangan supaya bisa menumbuhkan chemistry dengan
burung.
Prinsipnya, chemistry memang ada antara burung
dengan pemiliknya dan perlu dibentuk sejak awal ketika si pemilik burung ingin
burung peliharaannya sesuai dengan kehendaknya. Salam dan semoga bermanfaat..
loading...
Belum ada tanggapan untuk "Benarkah ada Chemistry Antara Burung dengan Pemiliknya"
Posting Komentar