Penjual burung kadang kala asal sebut burung sesuka hati, beberapa kali menemui burung ini di kios-kios burung dan ketika menanyakan nama burung tersebut dijawab bahwa burung tersebut bernama burung kuniran.
Browsing di google ternyata tidak sengaja menemui foto burung yang biasa disebut burung kuniran justru bernama asli burung Cabai Gunung. Mungkin alasan menyebut burung kuniran karena bagian dada berwarna kuning agar orange menyerupai bulu kena biji kunir, akhirnya penjual burung menyebutnya dengan nama burung kuniran.
|
Burung cabai gunung jantan |
Burung cabai gunung memiliki nama asing blood breasted flowerpecker, kemudian memiliki nama latin Dicaeum sanuinolentum. Burung cabai gunung ini merupakan burung asli dari Indonesia, dengan memiliki wilayah penyebaran Pulau Jawa dan Bali.
Jenis cabai gunung sendiri memiliki 4 spesies atau ras dari burung cabai gunung, yaitu :
- Dicaeum sanguinolentum hanieli, memiliki wilaya penyebaran Pulau Timor.
- Dicaeum sanguinolentum sanguinolentum, memiliki penyebaran di Jawa dan Bali.
- Dicaeum sanguinolentum wilhelminae, memiliki wilayah penyebaran di Pulau Sumba dan Sunda Kecil.
- Dicaeum sanguinolentum rhodopyqiale, memiliki penyebaran di Pulau Flores NTT.
Warna dan ukuran burung cabai gunung sangat unik dan lucu, dengan panjang tubuh hanya 8 cm namun warna bulunya berwarna-warni sehingga terkesan lucu dan unik.
Membedakan jenis kelamin jantan dan betina pada burung cabai gunung sangat mudah, karena antara jantan dan betina terdapat perbedaan pada warna bulunya.
Jika cabai gunung jantan memiliki warna bulu bagian atas berwarna biru tua dengan bulu bagian perut berwarna kuning tua dan bagian dadanya berwarna merah.
Sedangkan burung cabai gunung betina warna bulu atas badan berwarna coklat zaitun agak kusam, sedangkan bagian perutnya berwarna kuning tua.
Burung cabai gunung di alam bebas merupakan pemakan buah-buahan, serangga kecil berupa larva, laba-laba kecil dan nectar-nektaran pada bunga. Cabai gunung akan mudah kita jumpai di habitat pegunungan lembab, hutan, pinggiran hutan dan juga daerah perbukitan.
Burung ini termasuk burung yang mudah berbunyi seperti jenis burung kecil lainnya seperti Wergan Jawa dan Pleci, kicau mania sering memanfaatkan burung cabai gunung atau kuniran untuk digunakan sebagai masteran burung lain atau untuk memancing burung lain supaya mau berbunyi.
Dalam perawatan hariannya, pakan dan kebersihan sangkar tetap merupakan faktor utama supaya burung dalam kondisi sehat dan top perform selalu, sehingga rajin berbunyi. Artikel dan gambar dikutip dari blog omkicau dot com.
loading...
Belum ada tanggapan untuk "Cabai gunung, burung mungil yang kurang dilirik"
Posting Komentar